Welcome

Allah Allah Kiya Karo

Minggu, 18 Juli 2010

Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh Tempoe Doeloe

Reproduksi Pada Manusia

Reproduksi Pada Manusia

Manusia tergolong mahkluk yang berumah dua (dioseus). Artinya, satu individu hanya memiliki satu jenis alat reproduksi atau dikenal ada laki-laki dan perempuan. Manusia yang dewasa mampu menghasilkan gamet atau sel kelamin. Pada laki-laki atau perempuan, kedewasaan terjadi pada usia belasan tahun. Pendewasaan secara biologis ini juga di pengaruhi oleh factor lingkungan. Untuk terjadinya perkawinan atau vertilisasi yang akan menghasilkan anak, didahului dengan proses pembentukan gamet.

A. PENDAHULUAN
Sistem reproduksi manusia di bedakan atas system reproduksi pria dan wanita. Pria dan wanita memiliki ciri-ciri yang berbeda . ciri-ciri tersebut meliputi ciri kelamin primer dan sekunder.
Ciri kelamin primer adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan kemampuan menghasilkan gamet. Pada pria, ciri kelamin primernya adalah memiliki testis penghasil sperma dan organ reproduksi pria lainnya. Pada wanita, ciri kelamin primernya adalah memiliki ovarium penghasil ovum dan organ reproduksi wanita lainnya.
Ciri sekunder adalah ciri yang tampak dari luar sehingga kita mampu membedakan antara pria dan wanita . pada pria, ciri kelamin sekunder adalah berjakun, suara besar, berkumis, dan pinggul ramping. Pada wanita ciri kelamin sekundernya adalah suara nyaring, tidak berkumis, pinggul besar, dan memiliki kelenjar susu.

B. Reproduksi pria dan proses pembentukan sperma
Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi 2, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada di bagian dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Alat reproduksi bagian luar yang dapat dilihat adalah penis dan buah zakar. Alat-alat ini terletak di antara paha, lebih mudah terlihat dari pada alat kelamin wanita yang letaknya tersembunyi.
Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-12 tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.

1. Penis
Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah dan jaringan saraf. Urine keluar dari tubuh pria melalui lubang kecil yang terletak di ujung kepala penis. Ketika bayi laki-laki lahir, penis di selubungi oleh kulit luar yang longgar . untuk tujuan kebersihan dan kesehatan, kulit yang menutup penis di potong (disunat) kira-kira 1-1,5 cm sehingga penis mudah di bersihkan.
2. Buah zakar
Buah zakar terdiri dari kantong zakar (kantong pelir) yang di dalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian yang lainnya. Kulit luar tersebut disebut skrotum.
3. Testis
Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah suhu tubuh. Karena itu menjelang kelahiran , testis turun dari dalm rongga tubuh menuju kantong pelir (skrotum).
Skrotum dapat menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu tinggi , skrotum mengembang, jika suhu dingin, skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat.
Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang di sebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus).di dalam saluran tersebut terdiri dari jaringan epithelium dan jaringan ikat. Di jaringan epithelium terdapat:
a. Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon sperma.
b. Sel Sertoli yang berfungsi memberi makan sperma.
c. Sel Leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testoteron.

Proses pembentukan sperma manusia dipengaruhi oleh hormon, yaitu:
a. Hormon gonadotropin
Dihasilkan oleh hipotalamus (di bagian dasar dari otak)yang merangsang kelenjar hipofisis bagian depan(anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
b. FSH (Follicle Stimulating Hormon)
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tulubus seminifelus dan sel Seltoli untuk mengikat ABP (Androgen Binding Protein/Protein Pengikat Androgen) yang memacu pembentukan sperma.
c. LH (Luteinizing Hormon)
Berfungsi merangsang sel-sel interstisial (sel Leydig) agar mensekresikan hormon testoteron (androgen).
d. Hormon testosterone
Dhasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder misalnya jambang, kumis, jakun, suara membesar, serta memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong spermatogenesis.

Pembentukan sperma (spermatogenesis) dimulai dari pembelahan mitosis sel-sel induk sperma (spermatogonium) beberapa kali hingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium. Setengah dari sel-sel spermatogonium tersebut terus melanjutkan pembelahan mitosis, sedangkan setengah yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Karena pembentukan spermatofit primer melalui pembelahan mitosis, maka hasilnya memiliki kromosom diploid(2n) sama dengan spermatogoniumnya. Spermatosit primer berikutnya membelah secara meiosis (tahap 1) menghasilkan spermatosit sekunder, dengan kondisi kromosom haploid (n). spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel yang juga haploid, yang disebut spermatid, sehingga diperoleh 4 spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi (perubahan bentuk) menjadi sel spermatozoa atau sperma. Perubahan itu meliputi pembentukan kepala, badan (bagian tengah), dan ekor (flagella).
Jika peristiwa pembentukan sperma ini sudah selesai maka protein pengikat androgen tidak diperlukan, sehingga sel Seltoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberikan umpan balik supaya hipofisis menghentikan produksi FSH dan LH. Spermatozoa yang telah terbentuk akan dapat sampai ke uretra( saluran keluar pada penis) jika dibantu oleh cairan yang dihasilkan oleh vetikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper (glandula bulbouretralis). Cairan yang dihasilkan vesikula seminalis berfungsi membantu spermatozoa agar mudah bergerak, member nutrisi, dan menormalkan keasaman pH saluran reproduksi wanita saat kopulasi. Spermatozoa bersama cairan tersebut disebut dengan istilah semen atau air mani. Saat kopulasi (hubungan intim), seorang laki-laki dapat mengeluarkan sekitar 350-360 juta sel sperma di dalam 3 ml air mani.
Struktur sperma terdiri dari bagian berikut:
a. Kepala, mengandung inti sel:pada bagian ujungnya terdapat akrosom yang dibentuk dari badan golgi. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur.
b. Bagian tengah (midpiece) : terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energy sehingga sperma dapat bergerak aktif;
c. Ekor :sebagai alat gerak sperma agar menjadi ovum.

Setelah sperma terbentuk akan mengalir ke saluran mengumpul yang disebut epidermis. Dari epidermis sperma meninggalkan testis melalui vas deferens, kemudian ditampung di dalam kantong sperma ( vesikula seminalis). Dari kantong sperma, sperma dialirkan melalui saluran penyembur (duktus ejakularius). Sperma mendapat tambahan cairan dari kelenjar prostat. Cairan prostat merupakan medium sperma, yang member makn sperma dan menjaga pH sperma.

C. Organ Reproduksi Wanita dan Proses Pembentukan Ovum

Alat reproduksi wanita bagian luar disebut vulva yang terdiri dari sepasang bibir kemaluan,ada bibir luar dan bibir dalam.Selanjutnya ada klitoris (kelentit),lubang saluran kencing,lubang saluran vagina,selaput dara (himen) dan kelenjar bartholini.
Alat-alat reproduksi wanita bagian dalam antara lain terdiri dari vagina yang berbentuk tabung dan mulut rahim yang merupakan pintu menuju rahim.
Rahim terdiri dari otot-otot yang kuat dan merupakan semacam rongga yang luas.Dalam keadaan tidak berisi.Rahim merupakan yang elastic,di mana janin tumbuh dan berkembang sampai menjadi fetus yang siap di lahirkan.
Saluran telur (oviduk),merupakan saluran yang akan dilalui telur dalam perjalanannya dari induung telur (ovarium) me3nuju rahim.Kedua indunng telur pada kedua sisi rahim masing-masing besarnya kurang lebih seperti ukuran buah anggur. Di dalam indung telur inilah diproduksi telur (ovum).

D. PEMBUAHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
Fertilisasi atau pembuahan adalah peleburan antara inti sel telur dengan satu inti sperma saja. Fertilisasi berlangsung di saluran telur (oviduk), juga dapat terjadi di uterus, apabila oosit sekunder sudah melewati saluran oviduk. Saat fertilisasi , kepala sperma menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Sedangkan inti telur dan inti sperma bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Zigot membelah diri menjadi 2,4 dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap pembelahan (cleavage) pada saat embrio mencapai 32 sel dan seperti buah arbei disebut morulla.
Murolla akan berkembang membentuk blastula. Perkembangan sel-sel bagian dalam akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan sel-sel bagian luarnya membentuk trofoblas. Trofoblas merupakan dinding yang berfungsi untuk menyerap makanan dan nantinya akan membentuk plasenta (ari-ari,tembuni).
Embrioblas membentuk 2 lapisan pada hari kedua belas, yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan ektodermis melakukan pelekukan (invaginasi) kedalam membentuk lapisan mesodermis. Proses ini disebut glastrulasi,dan terjadi pada minggu ke tiga.
Perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar terbentuk jaringan, organ, dan system organ. Keadaan ini terjadi mulai dari minggu ke empat sampai ke delapan dan saat itu disebut fase organogenesis (pembentukan organ). Masa janin ditandai dengan penyempurnaan jaringan-jaringan dan organ-organ dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat.
Tahap-tahap p[erkembangan embrio menjadi janindan menjadi bayi yang siap di lahirkan adalah sbb. Perkembangan janin di bagi dalam 3 tahap besar, pertamaadalah perkembangan pada triwulan I, mulai dari zigot terbentuk sampai janin berusia 3 bulan perkembangan terpusat pada perkembangan fungsi-fungsi organ sepeti : otak, jantung, paru-paru.triwulan II (bulan 4,5, &6) pertumbuhan terpusat pada anggota tubuh:kaki, tangan, dan jari-jari. Triwulan III dapat di katakan bahwa pertumbuhan sebagian besar telah lengkap.

MEMBRAN (SELAPUT) EMBRIO
Terdapat membran atau selaput embrio yang didalam nya terisi cairan. Embrio berkembang di dalam cairan tersebut. Pada embrio terdapat 4 macam membran embrio, yaitu:
Kantong kuning telur (yolksac), amnion, alantois, dan korion.
Kantong kuning telur merupakan pelebaran endodermis dan berisi persediaan makananbagi embrio hewan (ovipar). Sedangkan pada manusia kantong ini tidak berguna, oleh karena itu tidak berkembang.
Amnion merupakan kantong yang berisi cairan amnion. Adanya cairan ini akan melindungi janin dari tekanan dan benturan. Pada waktu janin lahir, cairan amnion kurang lebih 800 ml. pada saat akan lahir amnion pecah dan cairan keluar lewat vagina berupa air ketuban.
Alantois tersusun dari lapisan endodermis di sebelah dalam dan dilapisi dengan lapisan mesodermis di sebelah luarnya. Alantois berfungsi sebagai organ nutrisi, respirasi,dan pembuangan sisa metabolisme. Pada manusia alantois tersebut mengalami rudimentasi (mengecil) sehingga berupa kantong kecil dan masuk ke dalam jaringan tubuh, yang akan berkembang menjadi tali pusat.
Karion merupakan kantong yang menyelaputi embrio dan kantong lain. Karion merupakan dinding berjonjot yang terdiri dari trofoblas dan mesodermis. Jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus dan membentuk plasenta (ari-ari). Membrane dan plasenta sudah terbentuk, maka embrio manusia ini disebut dengan fetus atau janin. Plasenta dibentuk dari jaringan ibu yaitu endomentrium uretus dan dari janin yaitu dari korion. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, memasukkan makanan dan menguluarkan sisa-sisa metabolisme fetus, plasenta berbentuk seperti cakram dengan diameter 20 cm dan tebal 2,5 cm.

E. MELAHIRKAN
Masa kehamilan (gestasi) di hitung sejak adanya pembuahan sampai dengan kelahiran, korpusluteum akan bergenerasi(mengerut) pada umur 10 minggu setelah pembuahan. Untuk memelihara kehidupan kandungan plasenta menggantikan korpus luteum dengan memproduksi hormon progesterone dan estrogen. Hormon lain yang membantu kontraksi uterus pada saat persalinan atau proses kelahiran adalah hormon oksitosin. Hormon dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.

Minggu, 04 Juli 2010

Lirik Hijau Daun – Suara (Ku Berharap

Disini aku masih sendiri
Merenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu
Masih tanpamu
Bila esok hari datang lagi
Ku coba untuk hadapi semua ini
Meski tanpamu meski tanpamu
Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku disini
Ku dapat tertawa menangis merenung
Di tempat ini aku bertahan
*
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku slalu dihatinya
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
Kalau ku masih tetap disini
Ku lewati semua yang terjadi
Aku menunggumu Aku menunggu
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku ada dihatinya
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
Back to *
Suara dengarkanlah aku